1 Oktober 2011
Matriks
28 Agustus 2011
Logika Matematika
Untuk lebih jelas klik : Logika Matematika
Source : Logika Matematika
Dimensi Tiga
- Sifat-sifat yang dikemukakan untuk memperkenalkan nama sesuatu dalam pembicaraan tentang geometri disebut Definisi /Batasan.
- Aksioma adalah pendapat yang dijadikan pedoman dasar dan merupakan Dalil Pemula, sehingga kebenarannya tidak perlu dibuktikan lagi, atau Aksioma yaitu suatu pernyataan yang diterima sebagai kebenaran dan bersifat umum, tanpa memerlukan pembuktian. Beberapa aksioma yang diperlukan dalam geometri ruang dikemukakan oleh EUKLIDES.Dalil, (kaidah atau teorema) adalah kebenaran yang diturunkan dari aksioma, sehingga kebenarannya perlu dibuktikan terlebih dahulu.
- Melalui dua titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah garis lurus.
- Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai dua titik persekutuan, maka garis itu seluruhnya terletak pada bidang
- Melalui tiga buah titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah bidang
- Melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis tertentu, hanya dapat dibuat sebuah garis yang sejAjar dengan garis tertentu tersebut.
Untuk lebih Jelas klik : Dimensi Tiga
Aturan Sinus dan Cosinus
- Aturan sinus ialah pernyataan tentang segitiga yang berubah-ubah di udara. Jika sisi segitiga ialah (kasus sederhana) a, b dan c dan sudut yang berhadapan bersisi (huruf besar) A, B and C, hukum sinus menyatakan :
Timbal balik bilangan yang yang digambarkan dengan hukum sinus (yakni a/sin(A)) sama dengan diameter d . Kemudian hukum ini dapat dituliskan
di mana
- s merupakan semi-perimeter
- Aturan kosinus, dalam trigonometri adalah aturan yang memberikan hubungan yang berlaku dalam suatu segitiga, yaitu antara panjang sisi-sisi segitiga dan kosinus dari salah satu sudut dalam segitiga tersebut.


31 Desember 2010
10 Oktober 2010
Penyelesaian Persamaan Differensial
Untuk lebih lengkap, klik disini :
Source : Persamaan Diferensial
PEMANFAATAN PETA KONSEP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMBUKTIAN PADA TEORI GRUP
Untuk lebih lengkap klik disini : Peta Konsep
Source : Peta Konsep
6 Oktober 2010
Metode Penelitian Kuantitatif
- Untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka.(secara harafiah)
- Mencakup penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental.
- Secara umum dinamakan metode survei.
- Kerja peneliti bukan saja memberi gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi :
- menerangkan hubungan,
- menguji hipotesis-hipotesis
- membuat prediksi, mendapatkan makna, dan
- implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan
- Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan schedule qestionair/interview guide.
-
- Metode survei,
- Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive),
- Penelitian studi kasus
- Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas,
- Penelitian tindakan (action research),
- Peneltian perpustakaan dan dokumenter.
- kriteria umum
- Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas.
- Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum
- Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan opini.
- Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas.
- Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian dilakukan.
- Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan, baik dalam mengumpulkan data maupun dalam menganalisis data serta serta study kepustakaan yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya dengan kerangka teoritis yang digunakan jika kerangka teoritis untukitu telah dikembangkan.
-
- Kriteria Khusus
- Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai (value).
- Fakta-fakta atupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai masalah status
- Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu, tidak ada kontrol terhadap variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau manupulasi terhadap variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya.
-
-
- Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada kegunaan masalah tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang ada.
- Menentukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari penelitian harus konsisten dengan rumusan dan definisih dari masalah.
- Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan.
- Merumuskan hipotesis-hipotesis yang ingin diuji baik secara eksplisit maupun implisit.
- Melakukan kerja lapangan untuk mengumpulkan data, gunakan teknik pengumpulan data yang cocok untuk penelitian.
- Membuat tabulasi serta analisis statistik dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan. Kuranggi penggunaan statistik sampai kepada batas-batas yang dapat dikerjakan dengan unit-unit pengukuran yang sepadan.
- Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi sosial yang ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh dan referensi khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan.
- Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji. Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian.
- Membuat laporan penelitian dengan cara ilmiah.
-
- Penelitian histories lebih bergatung pada data yang diobservasi orang lain dari pada yang diobsevasi oleh peneliti sendiri. Data yang baik akan dihasilkan oleh kerja yang cermat yag menganalisis keotentikan, ketepatan, dan peningnya sumber-sumbernya.
- Berlainan dengan anggapan yang popular, penelitian haruslah tertib ketat, sistematis, dan tutas; seringakali penlitian yang dikatakan sebagai suatu penelitiaan histories hanyalah koleksi informasi-informasi yang tak layak, tak reliable, dan berat sebelah.
- Penelitian histories tergantung kapada dua macam data, yaitu primer dan datasekunder. Data primer dipoleh dari sumberprimer, yaitu si peneliti (peneliti) secara langsung meakukan observasi atau menyaksikan kejadian-kejadian yang dituliskan. Dan data sekunder diperoleh dan sumber skunder, yaitu peneliti melaporkan hasil obsevasi orang lain yang satu kali atau lebih telah lepas dari kejadian aslinya. Dianatara kedua sumber itu, sumber primer dipandang sebagai memiliki otoritas sebagai bukti tangan pertama, dan diberi prioritas dalam pengumpulan data.
- Untuk menentukan bobot data, biasa dilakukan dua macam kritik, yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal menanyakan dokumen relic itu otentik, sedang kritik internal menanyakan apabila data itu otentik, apabila data otentik, apabila data tersebut akurat dan relevan. Kritik internal harus menguji motif, keberat sebelahan, dan keterbatasan si penulis yang mngkin melebih-lebihkan atau mengabaikan sesuatu da memberikan informasi yang terpalsu. Evaluasi kritis inilah yang menyebbkan penelitian histories itu sangat tertib-ketat, yang dalam bayak hal lebih disbanding dari pada studi eksperimental.
- Walaupun penelitian histories mirip dengan penelaahan kepustakaan yang mendahului lain-lain bentuk rancangan penelitian, namun cara pendekatan histories adalah tuntas, mencari informasi dan sumber yang lebih luas. Penelitian histories jga menggaliinformasi-informasi yang lebih tua dari pada yang umum dituntut dalam penelaahan kepustakaan, dan banyak juga menggali bahan-bahan tak diterbitkan yang tak dikutip dalam bahan acuan yang standar.
-
- Langkah Pokok Untuk Melaksanakan Penlitian Histories Atau Rancangan Penelitian Historis
-
- Rumusan tujuan penelitian dan jika mungkin, rumuskan hipotesis yang akan memberi arahdan focus bagi kegiatan penelitian itu.
- Kumpulan data, denganselalu mengingat perbedaan anatara sumber primer dan sumber sekunder.
- Suatu keterampilan yangsangat penting dalam penelitian histories adalah cara pencatatan data: dengan system kartu atau dengan system lembaran, kedua-duanya dapat dilakukan.
- Evaluasi data yng diperoleh dengan melakukan kritik eksternal dan kritik internal.
-
- Kekurangan Pendekatan Ex Post Facto
-
- Tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.
- Kenyataan bahwa faktor penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan interaksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang disaksikan, menyebabkan soalnya sangat kompleks.
- Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda, tetapi dapat pula disebabkan oleh sesuatu sebab pada kejadian tertentu dan oleh lain sebab pada kejadian lain.
- Apabila saling hubungan antar dua variabel telah diketemukan, mungkin sukar untuk menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
- Kenyataan bahwa dua, atau lebih, faktor saling berhubungan tidaklah mesti memberi implikasi adanya hubungan sebab akibat.
- Menggolongkan-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya golongan pandai dan golongan bodoh) untuk tujuan perbandingan, menimbulkan persoalan-persoalan, karena kategori-kategori itu sifatnya kabur, bervariasi, dan tak mantap.
- Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subyek secara terkontrol. Menempatkan kelompok yang telah ada yang mempunyai kesamaan dalam berbagai hal kecuali dalam hal dihadapkannya kepada variabel bebas adalah sangat sukar.
-
- Keunggulan Penelitian dengan Pendekatan Ex Post Facto
-
- Penelitan deskriptif yang biasa juga disebut dengan penelitian survay adalah penelitian yang mencoba Untuk membuat pencandraan/gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu obyek penelitian tertentu
- Penelitian historis untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif,dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesakan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat
- Penelitian ex post facto bertujuan untuk melacak kembali, jika dimungkinkan, apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu.
-
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Menurut Reyt.,et al. (1998:4) matematika adalah (1) studi pola dan hubungan (study of patterns and relationships) dengan demikian masing-masing topik itu akan saling berjalinan satu dengan yang lain yang membentuknya, (2). Cara berpikir (way of thinking) yaitu memberikan strategi untuk mengatur, menganalisis dan mensintesa data atau semua yang ditemui dalam masalah sehari-hari, (3). Suatu seni (an art) yaitu ditandai dengan adanya urutan dan konsistensi internal, dan (4) sebagai bahasa (a language) dipergunakan secara hati-hati dan didefinisikan dalam term dan symbol yang akan meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi akan sains, keadaan kehidupan riil, dan matematika itu sendiri, serta (5) sebagai alat (a tool) yang dipergunakan oleh setiap orang dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
Sedangkan mengenai pengertian matematika sekolah Erman Suherman (1993:134) mengemukakan bahwa matematika sekolah merupakan bagian matematika yang diberikan untuk dipelajari oleh siswa sekolah (formal), yaitu SD, SLTP, dan SLTA. Menurut Soedjadi (1995:1) matematika sekolah adalah bagian atau unsur dari matematika yang dipilih antara lain dengan pertimbangan atau berorentasi pada pendidikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa matematika sekolah adalah matematika yang telah dipilah-pilah dan disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa, serta digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir bagi para siswa.
27 Desember 2009
Teknik Bertanya
Strategi belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan berbagai metode mengajar, seperti metode tanya jawab, diskusi, problem solving, studi kasus, penelitian mandiri, dan sebagainya. Suatu metode perlu didukung oleh seperangkat teknik tertentu supaya metode tersebut dapat berjalan dengan baik. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam berbagai metode mengajar ialah Teknik Bertanya. Karena teknik ini digunakan secara luas, maka perlu dibicarakan secara khusus penggunaan teknik bertanya itu dalam hubungannya dengan strategi inkuiri.
Program Semester
sumber : Prota dan Promes
Contoh Program Semester : prosem_TIERTA KASIRIN POENYA.doc
Untuk Program Tahunan klik di sini : prota_TIERTA KASIRIN POENYA.doc
Penulisan Makalah
Proses berpikir ilmiah terdiri atas (1) identifikasi masalah, (2) pembatasan masalah, (3) penyusunan hipotesis, (4) pengujian hipotesis, dan (5) penarikan simpulan. Kelima proses berpikir ilmiah tersebut nanti akan diuraikan penempatan dan penggunaannya dalam sistematika makalah.
Untuk lebih jelas klik di sisi adhja : Penulisan Makalah_TIERTA KASIRIN POENYA.doc
KALKULUS II { Kalkulus Integral}
Bagaimana menyelesaiakanya ....????? dan bagaimana dengan soal-soal kalkulus II tentang Integral di selesaikan...???
Contoh Soalnya klik di sini adjha : kalkulus II_TIERTA KASIRIN POENYA.doc
Background Pada Flashdisk atau Folder Drive
Anda pernah melihat Salah satu drive milik komputer teman anda memiliki background yang unik dengan gambar gambar yang menarik…? atau juga pada flash disk ???
Sebenarnya mudah sekali caranya untuk membuatnya…
Software nya bisa langsung download di sini : Background maker_TIERTA KASIRIN POENYA.EXE
Penggunaan SPSS dalam statistik
Penggunaan SPSS dalam statistik dapat di lihat di sini : Pengunjung dan Berbelanja_SM_II_TIERTA KASIRIN POENYA.rar
10 Desember 2009
KESULITAN SISWA SD DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA

Oleh :
Rizal Aries Sandi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mendengar tentang Matematika tidaklah asing lagi bagi kita, yang mana Matematika merupakan salah satu mata pelajaran dalam salah satu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberikan kepada siswa mulai dari SD untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir secara logis, analitis, sistematis, dan kritis. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Untuk mempelajari Matematika diperlukan suatu kecerdasan dan keuletan yang matang, karena mata pelajaran ini dianggap oleh sebagian besar siswa sebagai mata pelajaran yang sulit. Hal ini disebabkan siswa banyak yang sudah mengganggap bahwa Matematika itu adalah mata pelajaran yang sulit, sehingga siswa malas untuk mempelajarinya. Bisa juga disebabkan oleh cara penyampaian guru terhadap materi yang diajarkan kurang menarik, sehingga siswa malas untuk mengikutinya. Oleh karena itu, prestasi Matematika siswa selalu berada di bawah mata pelajaran lainnya. Akan tetapi, perbaikan terhadap prestasi Matematika siswa terus dilakukan, baik dari segi materi maupun segi metode pengajarannya.
Jika dilihat dari segi kegunaan suatu ilmu dalam kehidupan manusia, maka Matematika mempunyai peran penting dalam bidang perdagangan, pertanian, pembangunan dan sebagainya. Sedangkan menurut polanya, menyelesaikan soal Matematika memuat empat (4) langkah pokok, yaitu :
1. Memahami masalah.
2. Menyusun suatu rencana penyelesaian.
3. Melaksanakan rencana penyelesaian itu.
4. Memeriksa kembali penyelesaian yang telah dilaksanakan (Rey, 1984 : 36).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa empat (4) langkah pokok tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan siswa untuk menentukan jawaban yang benar dalam menyelesaikan soal-soal Matematika yang sulit sekalipun.
Kenyataan inilah yang mendorong dan memotivasi penulis untuk memaparkan Karya Ilmiah yang berjudul :
9 Desember 2009
Mengkaji Skripsi

SOAL ULANGAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR
Standar Kompetensi : Memahami Bentuk Aljabar, Relasi, Fungsi dan Persamaan
Garis Lurus
Kompetensi Dasar : 1.1 Melakukan operasi hitung bentuk aljabar
Kerjakan soal berikut dengan jelas dan tepat !
1. Sederhanakanlah !
a) 5x + 3y – 2 – x + y + 2
b) 6a3 – 12a2 + 18a + 9a2 – 18a + 27
2. Jumlahkan !
a) 5a – 8b dan 3a + 7b
b) 7x – 3y + 4 dan -8x + 9y – 5
3. Tentukan hasil dari :
a) (7a2 + 2a) – (6a2 - 12a)
b) (p + 5) – (-6p - 1)
4. Tentukan hasil dari :
a) (2x + 3) (3x - 4)
b) (p – 2q) (2p + 4q)
KUNCI JAWABAN
= 4x + 4y
b) 6a3 – 12a2 + 18a + 9a2 – 18a + 27 = 6a3 - (12a2 - 9a2) + (18a – 18a) + 27
= 6a3-4a2 + 27
2. a) (5a – 8b) + (3a + 7b) = 8a – b
b) (7x – 3y + 4) + (-8x + 9y – 5) = -x +6y-1
3. a) (7a2 + 2a) – (6a2 - 12a) = a2 +14a
b) (p + 5) – (-6p - 1) = 7p + 6
4 a) (2x + 3) (3x - 4) = 6x2 + x – 12
a) (p – 2q) (2p + 4q) = 2p2 – 8q2